Minggu, 27 Oktober 2013

Manfaat Belajar Matematika: Antara Ada dan Tiada

Sang Pemburu Idealis atau Praktis: Matematikawan

“Untuk apa repot-repot belajar matematika? Toh kita tidak akan menggunakannya untuk kehidupan sehari-hari.”
Seorang ibu tampak jenuh dengan matematika. Anak-anaknya pun sering mendapat tugas matematika yang rumit-rumit tidak berhubungan dengan kebutuhan hidup sehari-hari.
Menurut saya ibu di atas benar dengan menanyakan apa pentingnya matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Jawaban Paman APIQ,
“Matematika tidak berguna untuk kehidupan sehari-hari. Matematika hanya berguna untuk kehidupan detik demi detik.”
Di jaman modern seperti ini justru kita tidak dapat melihat kehidupan tanpa aspek matematika. Justru setiap sisi kehidupan memanfaatkan matematika. Karena matematika ada di setiap sisi kehidupan maka seakan-akan seperti tidak tampak manfaatnya.
“Lebih penting mana matahari atau bulan?” tanya Meti
“Lebih penting bulan,” jawab Al.
“Mengapa?”
“Karena bulan muncul malam hari ketika gelap. Cahayanya berguna menerangi kegelapan. Sedangkan matahari muncul di siang hari ketika suasana terang benderang.”
Begitulah… karena demikian besar peran matahari maka peran matahari seakan tak tampak.
Matematika tak diragukan lagi berperan penting dalam setiap sisi kehidupan kita. Tetapi karena besarnya peran itu maka menjadi seperti tak tampak. Anda dapat membaca tulisan ini melalui internet karena peran matematika. Anda dapat membaca tulisan ini melalui HP, itu juga peran matematika. Jika Anda dapat membaca tulisan ini melalui buku maka itu juga berkat peran matematika.
Bagaimana pun tidak setiap bidang dalam matematika memiliki peran praktis untuk kehidupan sehari-hari. Matematika memiliki beragam teori tingkat tinggi yang memang, seakan-akan, belum berguna untuk kehidupan sehari-hari saat ini. Sejarah mencatat banyak penemuan matematika yang tampaknya tidak berguna ketika ditemukan tetapi sangat bermanfaat puluhan tahun kemudian.
Ayo sedikit bermain…
Paman APIQ memberi tantangan,
4 x 5 = 2
7 + 8 = 6
Berapakah
7 x 7 = …?
“Hahaha….” Algeometi malah menjawab dengan tertawa.
“Benar nih Paman?” Geo meyakinkan.
“Ya. Ini pertanyaan matematika,” jawab Paman APIQ.
Algeometi mulai berpikir serius.
“Aha… aku tahu.Berhubungan dengan 9 kan?” Meti mulai punya ide.
“Ooo… ya betul,” Geo menyetujui.
“7 x 7 = 4,” lanjut Al.
“Ya, memang betul!” tegas Paman APIQ.
6 x 6 = ???
“Sembilan…” Algeometi menjawab serentak.
“Ya. Kalian boleh menjawab
6 x 6 = 9 atau
6 x 6 = 0,” jelas Paman APIQ.
Mereka terus bermain-main dengan matematika.
Jika
6 + 5 = 4
5 x 5 = 4
maka
3 x 6 = …?
6 x 6 = …?
3 x 4 = …?
(jawaban: 5, 1, 4)
Permainan di atas seperti idealis dan teoritis belaka. Tetapi kenyataannya permainan di atas adalah dasar dari aljabar modern (matematika modern) yang mendukung tekologi internet menjadi berkembang pesat.
Bagaimana menurut Anda?
Salam hangat…
(angger; agus Nggermanto: Pendiri APIQ)

Tidak ada komentar: